Nama sate khas Betawi ini adalah sate lembut. Mirip dengan sate lilit di Bali. Hanya saja bila sate lilit menggunakan daging ayam, sate lembut menggunakan daging sapi. Penyajiannya sama dengan sate pada umumnya, yaitu dengan nasi atau lontong. Bumbu bisa dipilih.
Sate lembut jarang ditemukan di Jakarta karena pengolahannya tergolong sulit. Daging sapi cincang yang datang dari pasar harus dicincang ulang, kemudian ditumbuk lagi sekitar setengah jam. Proses ini dilakukan demi memperoleh daging yang lembut.
Proses susah yang lainnya adalah proses menggoreng kelapa tanpa minyak (sangrai) untuk campuran dagingnya yang dilakukan dalam waktu lama. Tujuannya agar minyak yang keluar tidak terlalu banyak.
Daging yang telah digiling tadi kemudian dililitkan pada tusuk sate. Selanjutnya dibakar setengah matang agar tidak mudah hancur.
Sate kemudian ditemani sambal kacang dan lontong atau ketupat pada penyajiannya. Rasanya, tentu saja sate terasa lembut, manis, dan gurih dari berpadunya rempah-rempah.
Sate lembut jarang ditemukan di Jakarta karena pengolahannya tergolong sulit. Daging sapi cincang yang datang dari pasar harus dicincang ulang, kemudian ditumbuk lagi sekitar setengah jam. Proses ini dilakukan demi memperoleh daging yang lembut.
Proses susah yang lainnya adalah proses menggoreng kelapa tanpa minyak (sangrai) untuk campuran dagingnya yang dilakukan dalam waktu lama. Tujuannya agar minyak yang keluar tidak terlalu banyak.
Daging yang telah digiling tadi kemudian dililitkan pada tusuk sate. Selanjutnya dibakar setengah matang agar tidak mudah hancur.
Sate kemudian ditemani sambal kacang dan lontong atau ketupat pada penyajiannya. Rasanya, tentu saja sate terasa lembut, manis, dan gurih dari berpadunya rempah-rempah.
Post a Comment