Saat si kecil mulai mengenal makanan lunak maka itulah saat ia melatih gerakan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia belajar makan sendiri. Hanya saja perlu Anda pilih makanan yang tepat.
Gerakan mengambil makanan dan memasukkan ke mulut sangat disukai si kecil. Dukung keterampilan ini dengan menyediakan makanan yang cocok untuk dipakai bermain sekaligus mengenal rasa dan tekstur.
Gerakan mengambil makanan dan memasukkan ke mulut sangat disukai si kecil. Dukung keterampilan ini dengan menyediakan makanan yang cocok untuk dipakai bermain sekaligus mengenal rasa dan tekstur.
1. Makanan untuk mainan
Bukan sekedar dipegang saja, tetapi si kecil melatih gerakan jarinya menggenggam, mengangkat dan memasukkan ke dalam mulutnya. Pilihkan makanan yang tidak mudah hancur tetapi juga tidak terlalu keras atau runcing sehingga melukai mulutnya. Anda bisa memberikan potongan apel, pir, crackers, potongan wortel, batang seledri atau irisan roti. Jangan memotong terlalu kecil agar ia mudah menggenggamnya.
Bukan sekedar dipegang saja, tetapi si kecil melatih gerakan jarinya menggenggam, mengangkat dan memasukkan ke dalam mulutnya. Pilihkan makanan yang tidak mudah hancur tetapi juga tidak terlalu keras atau runcing sehingga melukai mulutnya. Anda bisa memberikan potongan apel, pir, crackers, potongan wortel, batang seledri atau irisan roti. Jangan memotong terlalu kecil agar ia mudah menggenggamnya.
2. Makanan yang mudah lumat
Setelah ia mahir menggenggam makanan, saatnya Anda perkenalkan dengan tekstur dan rasa makanan. Karena si kecil akan asyik dengan ketrampilan barunya. Pilih makanan yang mudah lumat jika masuk ke mulut tetapi tidak memicu alergi atau menyebabkan ia tersedak. Potongan melon, kentang kukus, alpukat, cake, biskuit manis, atau bread stick.
Setelah ia mahir menggenggam makanan, saatnya Anda perkenalkan dengan tekstur dan rasa makanan. Karena si kecil akan asyik dengan ketrampilan barunya. Pilih makanan yang mudah lumat jika masuk ke mulut tetapi tidak memicu alergi atau menyebabkan ia tersedak. Potongan melon, kentang kukus, alpukat, cake, biskuit manis, atau bread stick.
3. Belajar mengontrol suapan
Tentu saja si kecil belum pandai memperhitungkan apakah potongan makanan terlalu besar masuk ke dalam mulutnya. Ajarkan secara perlahan pada si kecil untuk menarik makanan ke luar dari mulut jika terlalu besar agar ia juga belajar mengendalikan suapan ke dalam mulutnya.
Tentu saja si kecil belum pandai memperhitungkan apakah potongan makanan terlalu besar masuk ke dalam mulutnya. Ajarkan secara perlahan pada si kecil untuk menarik makanan ke luar dari mulut jika terlalu besar agar ia juga belajar mengendalikan suapan ke dalam mulutnya.
4. Menikmati makanan
Jangan khawatir jika muka dan badannya penuh makanan. Itulah proses belajar yang sedang dijalani. Biarkan ia menikmati makanan dengan caranya sendiri agar ia merasa nyaman saat makan. Jangan paksa di kecil mengikuti cara dan jadwal Anda. Setelah mahir makan dan bertambah usianya perlahan Anda bisa memperkenalkan disiplin dan kebersihan saat makan.
Jangan khawatir jika muka dan badannya penuh makanan. Itulah proses belajar yang sedang dijalani. Biarkan ia menikmati makanan dengan caranya sendiri agar ia merasa nyaman saat makan. Jangan paksa di kecil mengikuti cara dan jadwal Anda. Setelah mahir makan dan bertambah usianya perlahan Anda bisa memperkenalkan disiplin dan kebersihan saat makan.
Post a Comment