Minum Es Setelah Makan Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta ?

Ketika cuaca sedang terik, meneguk segelas air dingin, pastinya bisa menyegarkan tenggorokan. Hanya saja, keinginan untuk meminum segelas air es sering dikhawatirkan bisa bikin gemuk.

Menanggapi hal ini, Astri Kurniati S.T, MAppSc dari Nutrifood Research Centre mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi air es dengan kegemukan. Karena pada dasarnya air tidak mengandung kalori.

"Air itu nol kalori. Lagipula ketika masuk ke dalam tubuh, suhu air dihangatkan supaya suhunya sesuai dengan suhu tubuh kita", lanjut Astri saat peluncuran buku 'Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan' yang bertempat di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Astri tak menampik, bahwa tak sedikit orang mengira jika air es 'dihangatkan' pada tubuh maka dibutuhkan kalori. Sehingga, muncul anggapan bahwa minum air es bisa membantu menurunkan berat badan. Padahal, kenyataannya tak seperti itu.

"Untuk menghangatkan air es itu memang butuh kalori, tapi tidak sesignifikan itu untuk membakar kalorinya. Kalau mau menurunkan berat badan yang perlu adalah mengatur pola makan, olahraga, dan bergaya hidup sehat", lanjut Astri.
 

Khusus untuk para ibu, konsumsi air es sering dikhawatirkan membuat anak-anak menjadi mudah batuk. Dikatakan Astri, batuk bisa dialami oleh siapa saja dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti imunitas, cuaca, dan kondisi tubuh. Oleh karena itu, efek sering minum air es membuat batuk bisa berbeda pada tiap orang.
Misalnya, lanjut Astri, pada orang yang bermasalah dengan amandelnya lebih baik menghindari terlalu sering mengonsumsi minuman dingin. Ia menekankan ketika batuk atau pilek dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang hangat.

"Konsumsi minuman hangat dan makanan hangat seperti sup ayam bisa membantu meningkatkan aliran lendir pada rongga hidung dan diyakini bermanfaat menghambat perkembangan virus penyebab pilek di hidung," tutur Astri.